Segala Jenis Ikan

Informasi Segala Jenis ikan

Hama dan Penyakit Penting Tanaman Kedelai

Hama dan Penyakit Penting Tanaman Kedelai - Hallo sahabat Segala Jenis Ikan, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Hama dan Penyakit Penting Tanaman Kedelai , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.



Judul : Hama dan Penyakit Penting Tanaman Kedelai
link : Hama dan Penyakit Penting Tanaman Kedelai

Baca juga


    Hama dan Penyakit Penting Tanaman Kedelai




    1)   Hama
    a.     Aphis spp (Aphis glycine)
    Kutu dewasa berukuran 1-1,5 mm, berwarna hitam, ada yang bersayap dan tidak. Kutu ini dapat menularkan virus SMV (Soyabean Mosaik Virus). Menyerang pada awal pertumbuhan dan masa pertumbuhan bunga dan polong.
    Gejala : layu, pertumbuhannya terhambat.
    hpt_kedelai1.jpg
    Gambar  Kutu daun pada kedelai
    Pengendalian : (1) menanam kedelai pada waktunya, mengolah tanah dengan baik, bersih, memenuhi syarat, tidak ditumbuhi tanaman inang seperti terung-terungan, kapas-kapasan atau kacang-kacangan; (2) membuang bagian tanaman yang terserang hama dan membakarnya; (3) menggunakan musuh alami (predator maupun parasit); (4) penyemprotan insektisida dilakukan pada permukaan daun bagian atas dan bawah.
    b.    Melano Agromyza phaseoli
    Lalat bertelur pada leher akar, larva masuk ke dalam batang memakan isi batang, kemudian menjadi lalat dan bertelur. Lebih berbahaya bagi kedelai yang ditanam di ladang.
    Pengendalian : (1) waktu tanam pada saat tanah masih lembab dan subur (tidak pada bulan-bulan kering); (2) penyemprotan Agrothion 50 EC, Azodrin 15 WSC, Sumithoin 50 EC, Surecide 25 EC
    c.     Kumbang daun tembukur (Phaedonia inclusa)
     
     hpt_kedelai2.jpg
    Gambar  Serangan kumbang daun kedelai
    Bertubuh kecil, hitam bergaris kuning, dan bertelur pada permukaan daun.
    Gejala : larva dan kumbang memakan daun, bunga, pucuk, polong muda, bahkan seluruh tanaman.
    Pengendalian : penyemprotan Agrothion 50 EC, Basudin 50 EC, Diazinon 60 EC, dan Agrothion 50 EC.
     d.    Ulat polong (Etiella zinchenella)
    Ulat bertelur di bawah daun buah. Setelah menetas, ulat masuk ke dalam buah muda hingga besar dan memakan buah muda.
    Gejala : pada buah terdapat lubang kecil. Waktu buah masih hijau, polong bagian luar berubah warna, di dalam polong terdapat ulat gemuk hijau dan kotorannya.
    Pengendalian : (1) kedelai ditanam tepat pada waktunya (setelah panen padi), sebelum ulat berkembang biak; (2) penyemprotan insektisida Dursban 20 EC sampai 15 hari sebelum panen.
    e.     Lalat kacang (Ophiomyia phaseoli)
    Menyerang tanaman muda yang baru tumbuh.
    Pengendalian : saat benih ditanam, tanah diberi Furadan 3G, kemudian setelah benih ditanam, tanah ditutup dengan jerami. Satu minggu setelah benih menjadi kecambah, dilakukan penyemprotan dengan insektisida Azodrin 15 WSC, dosis 2 cc/liter air, volume larutan 1000 liter/ha. Penyemprotan diulangi pada waktu kedelai berumur 1 bulan.
    hpt_kedelai3.jpg
    Gambar  Ophiomyia phaseoli
    f.      Kepik hijau (Nezara viridula)
     
    hpt_kedelai4.jpg
    Gambar  Imago N. Viridula
    Panjang 16 mm, telur di bawah permukaan daun, berkelompok. Setelah 6 hari, telur menetas menjadi nimfa (kepik muda), yang berwarna hitam bintik putih. Pagi hari berada di atas daun, saat matahari bersinar turun ke polong, memakan polong dan bertelur. Umur kepik dari telur hingga dewasa antara 1 sampai 6 bulan.
    Gejala : polong dan biji mengempis serta kering. Biji bagian dalam atau kulit polong berbintik coklat.
    Pengendalian : Azodrin 15 WCS, Dursban 20 EC, Fomodol 50 EC.
    g.    Ulat grayak (Prodenia litura)
    Seranggan mendadak dan dalam jumlah besar, bermula dari kupu-kupu berwarna keabu-abuan, panjang 2 cm dan sayapnya 3-5 cm, bertelur di permukaan daun. Tiap kelompok telur terdiri dari 350 butir.
    Gejala : kerusakan pada daun, ulat hidup bergerombol, memakan daun, dan berpencar mencari rumpun lain.
    Pengendalian : (1) dengan cara sanitasi; (2) penyemprotan insektisida pada sore/malam hari (saat ulat menyerang tanaman). Beberapa insektisida  yang efektif seperti Dursban 20 EC, Azodrin 15 WSC dan Basudin 50 EC.
     
    hpt_kedelai5.jpg
    Gambar  Larva dan Imago P. litura

    2)   Penyakit
    1. Penyakit layu lakteri (Pseudomonas solanacearum)
    Penyakit ini menyerang pangkal batang. Penyerangan pada saat tanaman berumur 2-3 minggu. Penularan melalui tanah dan irigasi.
    Gejala: : layu mendadak bila kelembaban terlalu tinggi dan jarak tanam rapat.
    Pengendalian : (1) biji yang ditanam sebaiknya dari varietas yang tahan layu dan kebersihan sekitar tanaman dijaga, pergiliran tanaman dilakukan dengan tanaman yang bukan merupakan tanaman inang penyakit tersebut. Pemberantasan: belum ada.
    1. Penyakit layu  (Jamur tanah : Sclerotium rolfsii)
    Penyakit ini menyerang tanaman umur 2-3 minggu, saat udara lembab, dan tanaman berjarak tanam pendek.
    Gejala: daun sedikit demi sedikit layu, menguning. Penularan melalui tanah dan irigasi.
    Pengendalian: (1) varietas yang ditanam sebaiknya yang tahan terhadap penyakit layu; (2) menyemprotkan Dithane M 45, dengan dosis 2 gram/liter air.
    1. Penyakit Sapu (Witches Broom: Virus)
    Penyakit ini menyerang polong menjelang berisi. Penularan melalui singgungan tanam karena jarak tanam terlalu dekat.
    Gejala : bunga, buah dan daun mengecil.
    Pengendalian: menyemprotkan Tetracycline atau Tokuthion 500 EC.
    Penyakit ini menyerang daun dan polong yang telah tua. Penularan dengan perantaraan biji-biji yang telah kena penyakit, lebih parah jika cuaca cukup lembab.
    1. Penyakit anthracnose (Cendawan Colletotrichum glycine Mori)
    Gejala : daun dan polong berbintik-bintik kecil berwarna hitam, daun yang paling rendah rontok, polong muda yang terserang hama menjadi kosong dan isi polong tua menjadi kerdil.
    hpt_kedelai6.jpg
    Gambar  akibat serangan antraknosa pada bagian batang
    Pengendalian: (1) perhatikan pola pergiliran tanam yang tepat; (2) penyemprotan Antracol 70 WP, Dithane M 45, Copper Sandoz.
    1. Penyaklit karat (Cendawan Phakospora phachyrizi)
    Penyakit ini menyerang daun. Penularan dengan perantaraan angin yang
    menerbangkan dan menyebarkan spora.
    hpt_kedelai7.jpg
    Gambar  Karat Daun Pada Kedelai
    Gejala : daun tampak bercak dan bintik coklat.
    Pengendalian: (1) menanam kedelai yang tahan terhadap penyakit;  (2) menyemprotkan Dithane M 45.
    1. Penyakit bercak daun bakteri (Xanthomonas phaseoli)
    hpt_kedelai8.jpg
    Gambar  Gejala Serangan
    Penyakit ini menyerang daun.
    Gejala: permukaan daun bercak-bercak menembus ke bawah
    Pengendalian: menyemprotkan Dithane M 45.
    1. Penyakit busuk batang (Cendawan Phytium sp)
    Penyakit ini menyerang batang. Penularan melalui tanah dan irigasi.
    Gejala : batang menguning kecokllat-coklatan dan basah, kemudian membusuk dan mati.
    Pengendalian: (1) memperbaiki drainase lahan; (2) menyemprotkan Dithane M 45.
    1. Virus mosaik
    Penyakit ini menyerang bagian daun dan tunas. Penularan vector penyebar virus ini adalah Aphis glycine (sejenis kutu daun).
    Gejala : perkembangan dan pertumbuhan lambat, tanaman menjadi kerdil.
    Pengendalian: (1) penanaman varietas yang tahan terhadap virus; (2) menyemprotkan Tokuthion 500 EC.
    By: Pakan Ikan Madiun, Sumber: http://bp4kkabsukabumi.net
    Written by penyuluhmuda1   
    Thursday, 12 January 2012

    Demikianlah Artikel Hama dan Penyakit Penting Tanaman Kedelai

    Sekianlah artikel Hama dan Penyakit Penting Tanaman Kedelai kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.


    Anda sekarang membaca artikel Hama dan Penyakit Penting Tanaman Kedelai dengan alamat link https://segala-jenis-ikan.blogspot.com/2013/03/hama-dan-penyakit-penting-tanaman.html


    Bagikan :
    +
    Previous
    Next Post »

    Artikel Terkait:

    0 Komentar untuk "Hama dan Penyakit Penting Tanaman Kedelai "

     
    Template By Kunci Dunia
    Back To Top