Hama Tanaman Bawang Merah - Hallo sahabat Segala Jenis Ikan, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Hama Tanaman Bawang Merah , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul : Hama Tanaman Bawang Merah
link : Hama Tanaman Bawang Merah
Hama Tanaman Bawang Merah
1. Ulat tanah (Agrotis ipsilon Hufn.) Ordo: Lepidoptera Famili: Noctuidae Gejala - Terpotongnya pangkal batang tanaman muda yang baru ditanam di lapangan, menyebabkan tanaman roboh terpotong, serangan ini dapat mencapai 75-90% dari seluruh bibit yang ditanam. Bentuk dan Bioekologi - Ngengat berwarna coklat tua dengan beberapa titik putih bergaris-garis, kecuali bagian depan berwarna abu-abu atau pucat, aktif pada malam hari untuk berkopulasi, makan dan bertelur, masa hidupnya 7-14 hari. - Telur diletakan berkelompok atau tunggal pada daun muda, bentuk bulat kecil bergaris tengah 0,5 mm dan berwarna kuning muda dan menetas setelah 3-5 hari. - Larva berwarna coklat tua sampai coklat kehitam-hitaman panjang sekitar 30-35 mm, aktif pada senja dan malam hari. Pada siang hari larva bersembunyi dibawah permukaan tanah disekitar batang tanaman muda, pada celah atau bongkahan tanah kering, pada saat istirahat posisi tubuh melingkar, masa fase perkembanagn larva sekitar 18 hari. - Pupa berwarna coklat terang berkilauan atau coklat gelap, tersimpan didalam tanah dan masanya 5-6 hari. Inang lain - Ulat tanah ini bersifat polifag, sehingga mempunyai banyak tanaman inang seperti tomat, kentang, cabe, kubis, jagung dll yang masih muda. Pengamatan - Pengamatan dilakukan pada 10% populasi tanaman, terutama saat tanaman baru ditanam 1-15 hari. - Bagian tanaman yang diamati adalah pangkal batang pada tanaman muda/baru ditanam dilapangan ditandai berupa bekas gigitan separuh batang sampai potong sama sekali. - Tiap tanaman diamati 4 sudut bidang sekitar perakaran sampai ke titik pangkal batang tanaman, apakah terdapat sisa kotoran atau lubang kecil sebagai jalan ulat tanah ke persembunyiannya. Pengendalian - Cara kultur teknis: Penanaman bibit tanaman yang toleran atau resisten terhadap serangan ulat tanah. - Cara fisik dan mekanis:Sanitasi/menjaga kebersihan kebun dari serasah dan gulma terutama disekitar tanaman. Mengumpulkan dan membunuh ulat tanah secara langsung sejak tingkat serangan dini/ringan dengan membongkar tanah sekitar perakaran - Cara biologi: Memanfaatkan musuh alami parasitoid, seperti Apanteles ruficrus dan Tritaxys braueri. Memanfaatkan anakan tanaman biopestisida yang direkomendasi. - Cara kimiawi:Apabila cara pengendalian lainnya tidak mampu menekan populasi serangan ulat tanah, aplikasi insektisida selektif dan efektif sesuai dosis/ konsentrasi yang direkomendasi. 2. Ulat Grayak (Spodoptera exigua IHbn.) Gejala - Daun tampak berupa bercak berwarna putih transparan. - Ulat masuk ke dalam daun dengan jalan melubangi ujung daun pada saat stadia larva, kemudian menggerek permukaan bagian dalam daun, bagian epidermis luar daun ditinggalkan, akibatnya daun mengering. Bentuk dan Bioekologi - Ngengat berwarna agak gelap dengan garis putih pada sayap depannya. - Telur diletakan berkelompok berbulu halus seperti disaluti kain laken, dalam 1 kelompok telur terdapat sekitar 350 butir. - Warna larva bervariasi, mempunyai kalung hitam pada segmen abdomen yang keempat dan kesepuluh, pada sisi lateral dan dorsal terdapat garis kuning. - Ulat menyerang daun dan bila populasi ulat lebih banyak dapat menyerang umbi. - Pupa berwarna coklat gelap dan terbentuk dipermukaan tanah. Inang lain - Ulat grayak ini bersifat polifag, sehingga mempunyai banyak tanaman inang seperti tomat, kentang, bawang, kubis, terung, kacang-kacangan dll. Pengamatan - pengamatan dilakukan pada 10% populasi tanaman. - Bagian tanaman yang diamati adalah bagian daun tanaman. Pengendalian - Cara kultur teknis: Pergiliran tanaman dengan jenis tanaman yang bukan inang. Penanaman bibit tanaman yang toleran atau resisten terhadap serangan ulat grayak. Pananaman secara serempak dalam satuan kawasan/sentra. - Cara fisik dan mekanis: Sanitasi/menjaga kebersihan kebun dari serasah dan gulma terutama disekitar tanaman. Mengumpulkan kelompok telur dan ulat grayak bawang sejak tingkat serangan dini/ringan dengan memasukan kedalam kantung plastik untuk dimusnahkan. - Cara biologi: Memanfaatkan musuh alami parasitoid, seperti Pollites sp., lalat Tritaxys braueri, Cuposera varia dan labah Telenomus sp. Memanfaatkan musuh alami predator, seperti capung. Memanfaatkan aneka tanaman biopestisida selektif. - Cara kimiawi: Apabila cara pengendalian lainnya tidak mampu menekan populasi serangan ulat bawang, apabila populasi kelompok telur (musim kemarau) telah mencapai 1 kelompok/10 rumpun atau 5% daun terserang/rumpun atau (musim hujan) telah mencapai 3 kelompok/10 rumpun atau 10% daun terserang/rumpun aplikasi insektisida selektif dan efektif sesuai dosis/konsentrasi yang direkomendasi. 3. Penghisap daun/Trips (Trhrips tabaci Lnd dan Thrips parvisipunus Karny) Ordo: Thysanoptera Famili: Thripidae Gejala - Serangan trips mengakibatkan pertumbuhan tanaman terhambat, daun berubah bentuk dan berwarna putih mengkilat, kemudian berubah kecoklatan dan berbintik hitam. - Pada serangan berat dapat mengakibatkan umbi menjadi kecil dengan produktifitas dan mutu rendah. - Trips menyerang pula pada umbi dan terbawa ketempat penyimpanan sampai masuk kebagian lembaga umbi. - Serangan berat terjadi pada suhu udara rata-rata diatas normal yang disertai hujan rintik-rintik dan kelembaban > 70%. Bentuk dan bioekologi - Serangan trips berukuran sangat kecil panjang 1-1,2 mm, bentuk tubuh pipih dan ramping, berwarna abu-abu sampai kuning pucat, serangga betina memiliki 2 pasang sayap yang halus dan berumbai. - Pada musim kemarau populasinya lebih tinggi dan akan berkurang bila terjadi hujan lebat. - Lama hidup dewasa sekitar 20 hari. Inang lain - Trips ini bersifat polifag, sehingga mempunyai banyak tanaman inang seperti cabe, tomat, kentang, bawang, kubis, terung, kacang-kacangan dll. Pengamatan - Pengamatan dilakukan pada 10% populasi tanaman. - Bagian tanaman yang diamati adalah bawah daun tanaman. Pengendalian - cara kultur teknis: Penanaman benih tanaman sehat dan bebas OPT penting. Pergiliran tanaman dengan jenis tanaman yang bukan inang dan tidak menanam bawang merah pada lahan terserang/endemic dalam jangka waktu lama. Penanaman sebaiknya pada bulan April Mei dan September. - Cara fisik dan mekanis: Sanitasi/menjaga kebersihan kebun dari serasah dan gulma terutama disekitar tanaman. Penyiraman pada siang hari untuk menurunkan suhu disekitar tanaman dan menekan nimfa trips yang menempel pada daun. - Cara biologi: Memanfaatkan musuh alami parasitoid, seperti Pollites sp., lalat Tritaxys braueri, Cuposers varia dan lebah Telenomus sp. Memanfaatkan musuh alami predator, seperti capung. Memanfaatkan aneka tanaman biopestisida selektif. - Cara kimiawi: Apabila cara pengendalian lainnya tidak mampu menekan populasi serangan ulat bawang, apabila populasi kelompok telur (musin kemarau) telah mencapai 1 kelompok/10 rumpun atau 5% daun terserang/rumpun atau (musim hujan) telah mencapai 3 kelompok/10 rumpun atau 10% daun terserang/rumpun aplikasi insektisaida selektif dan efektif sesuai dosis/kondentrasi yang direkomendai. 4. Lalat Penggorok Daun (Liriomyza chinensis) Ordo: Coleoptera Famili: Chrysomelidae Gejala - Serangan lalat penggorok daun ditandai adanya bintik-bintik putih akibat tusukan ovipositor lalat betina dan liang gorokan larva yang berkelok-kelok pada daun bawang. - Serangan berat mengakibatkan hamper seluruh helai daun penuh dengan kotoran, sehingga menjadi kering dan berwarna coklat seperti terbakar. Inang lain - Lalat penggorok ini bersifat polifag, sehingga mempunyai banyak tanaman inang seperti tomat, kentang, bawang, kubis, terung, kacang-kacangan dll. Pengamatan - Pengamatan dilakukan pada 10% populasi tanaman. - Bagian tanaman yang diamati adalah bagian daun tanaman bawang. Pengendalian - Cara kultur teknis: Penanaman bibit tanaman yang toleran atau resisten terhadap serangan lalat penggorok daun. Penanaman sebaiknya pada keadaan lingkungan yang kurang mengunutngkan bagi perkembangan lalat penggorok daun. - Cara fisik dan mekanis: Sanitasi/menjaga kebersihan kebun dari serasah dan gulma terutama disekitar tanaman. Mengumpulkan daun yang terserang, masukan kedalam plastik, diikat dan dibakar/dimusnahkan. Pemasangan perangkap yang berperekat (oli) yang terbuat dari kertas atau plastik kuning dengan ukuran 16 x 16 cm, kemudian ditempelkan pada triplek atau kalen dipasang pada tiang bambu setinggi 60 cm dari permukaan tanah. Pemasangan perangkap dapat dilakukan dengan jarak 10 x 10 m atau 11 x 11 m atau sebanyak 80-100 buah untuk setiap hektarnya. - Cara biologi: Memanfaatkan musuh alami parasitoid, predator dan pathogen. Memanfaatkan aneka tanaman biopestisida selektif. - Cara kimiawi: Apabila cara pengendalian lainnya tidak mampu menekan populasi serangan lalat penggorok daun bawang aplikasi insektisida selektif sesuai dosis/konsentrasi yang direkomendasi. |
Written by nin@ | |
Tuesday, 27 March 2012 |
Demikianlah Artikel Hama Tanaman Bawang Merah
Sekianlah artikel Hama Tanaman Bawang Merah kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Hama Tanaman Bawang Merah dengan alamat link https://segala-jenis-ikan.blogspot.com/2013/03/hama-tanaman-bawang-merah.html
0 Komentar untuk "Hama Tanaman Bawang Merah "