perbedaan lele dumbo, sangkuriang, masamo dan phyton - Hallo sahabat Segala Jenis Ikan, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul perbedaan lele dumbo, sangkuriang, masamo dan phyton, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul : perbedaan lele dumbo, sangkuriang, masamo dan phyton
link : perbedaan lele dumbo, sangkuriang, masamo dan phyton
perbedaan lele dumbo, sangkuriang, masamo dan phyton
kali ini saya akan membuat artikel tentang perbedaan perbedaan lele dumbo, sangkuriang, masamo dan phyton. harapan saya dengan membuat artikel ini, agar artekil ini bermanfaat bagi petani lele yang baru mulai berbudidaya lele, lalu bingung ingin menentukan jenis ikan lele yang tepat dan menguntungkan ketika dibudidayakan.lele dumbo
Air untuk pertumbuhan lele dumbo adalah air sungai, air sumur, air tanah dan mata air. Namun lele dumbo jaga dapat hidup dalam kondisi air yang rendah O2 seperti dalam lumpur atau air yang memiliki kadar oksigen yang rendah. Hal tersebut dapat dimungkinkan karena lele dombo memiliki alat pernapasan tambahan yaitu arborescent. Alat tersebut memungkinkan lele mengambil O2 langsung dari udara sehingga dapat hidup di tempat beroksigen rendah. Alat tersebut juga memungkinkan lele dumbo hidup di darat asalkan udara di sekitarnya memiliki kelembapan yang cukup. Daging ikan dumbo lebih tebal sehingga berbobotLele dumbo sangat agresif dalam memangsa makanan, karena apapun yang diberikan pasti dilahapnya. Hal tersebut yang menyebabkan lele dumbo sangat cepat pertumbuhannya. Salah satu sifat dari lele dumbo adalah suka meloncat ke darat, terutama pada saat malam hari. Hal tersebut karena lele dumbo termasuk ikan nokturnal, yaitu hewan yang lebih aktif beraktivitas dan mencari makan pada malam hari. Sifat tersebut juga yang menyebabkan lele dumbo lebih menyenangi tempat yang terlindung dari cahaya.Di alam bebas, lele dumbo melakukan perkawinan pada bulan Oktober sampai April, yakni saat musim hujan berlangsung. Pada musim hujan, air hujan menggenang. Kondisi tersebut merangsang lele dumbo untuk melakukan pemijahan.
lele sangkuriang
source http://www.agrotani.com |
Alat pernafasan lele sangkuriang berupa insang yang berukuran kecil sehingga lele sangkuriang sering mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan oksigen.
Ikan lele Sangkuriang memiliki tubuh yang lebih panjang dibandingkan lele Dumbo biasa
Ikan lele
Sangkuriang merupakan jenis ikan yang memiliki kebiasaan makan di dasar perairan atau kolam (bottom feeder).
Ikan lele
Sangkuriang tahan hidup di perairan yang mengandung sedikit oksigen dan relatif tahan terhadap pencemaran bahan-bahan organik
kualitas air yang layak untuk ikan lele Sangkuriang yaitu dengan suhu 20-27ยบC, oksigen terlarut (DO) kurang dari 2 ppm, kandungan karbon dioksida (CO2) lebih dari 15 ppm, kandungan NO2 sebesar 0,25 ppm, kandungan NO3 sebesar 250 ppm dan pH sebesar 6,5-8.
ikan lele sangkuriang termasuk ikan pemakan segala bahan makanan (omnivor), baik bahan hewani maupun nabati.
Keasaman atau pH yang baik bagi lele sangkuriang adalah 6,5 – 9, pH yang kurang dari 5 sangat buruk bagi lele sangkuriang, karena bisa menyebabkan penggumpalan lendir pada insang, sedangkan pH 9 ke atas akan menyebabkan berkurangnya nafsu makan lele sangkuriang
Kualitas air yang dianggap baik untuk kehidupan lele sangkuriang tersebut sebagai berikut. Suhu air optimum dalam pemeliharaan ikan lele sangkuriang secara intensif adalah 25 – 30 oC. suhu untuk pertumbuhan benih ikan lele sangkuriang 26 – 30oC
lele masamo
source: http://m-nurwahid.blogspot.co.id |
Keunggulan lele masamo dengan lele lain yaitu: pertumbuhan ikan lebih cepat, nafsu makan sangat tinggi, FCR rendah, resisten terhadap stress dan penyakit, keseragaman tinggi, dan memiliki harga jual 2-4 kali lipat dibanding lele biasa.
Limbah organik ini yang bereaksi membentuk amonia, nitrit dan zat lain yang meracuni ikan dan merusak komposisi media dan berpotensi besar merangsang pertumbuhan parasit dan bakteri pathogen (penyakit)
lele masamo membutuhkan air yang jernihatau air mengalir ketika dipelihara di kolam
lele masamo lebih agresif dan nafsu makan kuat, sehingga jika manajemen pakan tidak bagus bisa berakibat kanibalisme
ikan lele masamo membutuhkan makanan yang mengandung protein dalam kisaran yang berbeda-beda, biasanya antara 20-60%,sedangkan kebutuhan optimum berkisar antara 30-36%.
Kepadatan penebaran yang optimal terhadap pertumbuhan dan kelulushidupan ikan lele masamo adalah kepadatan penebaran 32 ekor/0,08 m³ atau setara dengan 400 ekor/ m3 , dengan rata-rata pertumbuhan mutlak selama 40 hari penelitian sebesar 8 g/ekor, dan rata-rata kelangsungan hidup 93,75%.
Dari pakan yang dimakan ikan, dihasilkan C organik , N organik , P organik yang dikeluarkan oleh ikan lewat insang ( se kresi ) dan sebagian dibuang dalam bentuk faeces (kotoran).
Limbah organik ini yang bereaksi membentuk amonia, nitrit dan zat lain yang meracuni ikan dan merusak komposisi media dan berpotensi besar merangsang pertumbuhan parasit dan bakteri pathogen (penyakit)
lele phyton
Beberapa bukti keunggulan lele phyton dapat dilihat dari konversi pakannya. Lele phyton memiliki FCR (Food Convertion Ratio) 1:1, maka satu kilogram pakan yang diberikan kepada lele phyton juga akan menghasilkan sekilo daging. Hal ini lebih baik dibandingkan dengan FCR lele sangkuriang yang ‘hanya’ 1:0,81.Lele phyton amat aktif bergerak sehingga memiliki rasa daging yang lebih gurih karena kandungan lemak yang lebih sedikit. lele phyton dihasilkan dengan menyilangkan induk eks Thailand generasi kedua (F2) dengan induk lele lokal. Digunakannya induk lele lokal dalam proses persilangan kemudian menghasilkan keunggulan lele phyton yang lain, yaitu kemampuan adaptasi terhadap iklim dingin yang dimiliki kabupaten Pandeglang. Kemampuan adaptasi tersebut membuat tingkat mortalitas lele phyton sangat rendah. “Survival Rate (SR/tingkat kelangsungan hidup) lele phyton bisa jadi di atas di atas 90%,” .Kemampuan adaptasi lele phyton bukan sekedar berguna untuk daerah dingin, untuk daerah beriklim panas lele phyton punya kemampuan adaptasi yang luar biasa. Kualitas lele phyton menjanjikan keuntungan yang terus menerus karena tingkat kelangsungan hidupnya yang tinggi.
Demikianlah Artikel perbedaan lele dumbo, sangkuriang, masamo dan phyton
Sekianlah artikel perbedaan lele dumbo, sangkuriang, masamo dan phyton kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel perbedaan lele dumbo, sangkuriang, masamo dan phyton dengan alamat link https://segala-jenis-ikan.blogspot.com/2017/09/perbedaan-lele-dumbo-sangkuriang-masamo.html
0 Komentar untuk "perbedaan lele dumbo, sangkuriang, masamo dan phyton"