Segala Jenis Ikan

Informasi Segala Jenis ikan

Pengenalan Penyakit Utama pada Pisang

Pengenalan Penyakit Utama pada Pisang - Hallo sahabat Segala Jenis Ikan, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Pengenalan Penyakit Utama pada Pisang , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.



Judul : Pengenalan Penyakit Utama pada Pisang
link : Pengenalan Penyakit Utama pada Pisang

Baca juga


Pengenalan Penyakit Utama pada Pisang






I. PENDAHULUAN
Salah satu faktor yang mempengaruhi produksi pisang (Musa pradisiaca) adalah organisme mengganggu tumbuhan (OPT), baik berupa hama, penyakit maupun gulma.
Kehilangan hasil panen akibat serangan OPT, khususnya hama cukup berarti secara ekonomi, seperti ulat penggulung daun, penggerek batang, thrips, nematota dan lainnya.
Guna meningkatkan mutu produksi dan mencegah kehilangan hasil akibat serangan OPT khususnya hama tanaman pisang, diperlukan informasi mengenai jenis-jenis OPT, bioekologi,gejala serangan, tanaman inang dan pengendaliannya.

II. OPT HAMA UTAMA TANAMAN PISANG DAN PENGENDALIANNYA
1. Ulat Penggulung Daun (Erionota thrax)
Ordo : Lepidoptera, Famili : Hepidoptera
 Bioekologi
Kupu-kupu menghisap madu bunga pisang dan melakukan kopulasi sambil berterbangan pada waktu sore dan pagi serta bertelur pada malam hari.
Telur diletakkan berkelompok ± 25 butir pada daun pisang yang masih utuh.
Ulat yang masih muda warnanya kehijauan, tubuhnya tidak dilapisi lilin. Sedangkan ulat yang lebih besar berwarna putih kekuning-kuningan dan tubuhnya dilapisi lilin.
Pupa berada di dalam gulungan daun, berwarna kehijauan dan dilapisi lilin. Panjang pupa ± 6 cm serta mempunyai belalai (proboscis). Siklus hidup bervariasi antara 5-6 minggu yang dipengaruhi kondisi daerah.
 Gejala Serangan
• Daun yang diserang ulat biasanya menggulung menyerupai tabung, apabila daun tersebut dibuka akan ditemukan ulat di dalamnya.
• Ulat yang menyerang berwarna putih, karena tubuhnya dilapisi semacam serbuk halus/tepung berwarna putih.
• Ulat yang masih muda memotog tepi daun secara miring, kemudian digulung membentuk tabung kecil.
• Di dalam gulungan daun tersebut, ulat memakan daun. Apabila daun dalam gulungan tersebut sudah habis, maka ulat akan pindah ketempat lain dan membuat gulungan yang lebih besar.
• Apabila terjadi serangan berat, daun bisa habis dan tinggal pelepah yang penuh gulungan.
 Tanaman Inang
Hama ini menyerang jenis tanaman family musaceae, seperti pisang hias, pisang serat lainnya.
 Pengendalian
a.Kultur Teknis
• Daun yang terkena serangan dipungut, ulat yang terdapat di dalamnya dimusnahkan.
• Lakukan pengendalian secara dini, sejak awal serangan terjadi.
b.Biologi (hayati)
• Pemanfaatan predator, seperti burung gagak, kutilang, gelatik kacang dan lainya.
• Pemanfaatan parasitoid telur (tabuhan Oencyrtus erionatae ferr), parasitoid larva muda (Cotesia (Apanteles) erionatae Wkl) dan parasitoid pupa tabuhan Xanthopimola gamprasara kKr)
• Parsitoid lainnya, seperti Aniommatus spp., Anstatus., Brachymeria sp., dan Pediobius erionatae.
C.Kimiawi
Penggunaan isektisida carbu-foran yang ditaburkan di sekitar batang pisang.
Penggunaan insektisida racun kontak mulut dan perut yang efektif pada pagi atau sore hari sesuai anjuran dan dengan bijaksana.

2.Penggerek Batang (Odoiporus longicolis oliv)
Ordo : Lepidoptera Famili : Hepidoptera
 Biokologi
• Mudah dikenal karena moncongnya yang panjang (snot)
• Bentuk prothoraxnya agak pipih berukuran 16 mm.
• Telur diletakkan pada pelepah pisang, kemudian bila telur telah menetas, larva akan menggerak batang pisang bagian atas
• Pupa akan membentuk cocon pada batang tanaman.
• Serangga dewasa dapat terbang secara aktif pada siang hari dan tertarik pada sisa batang tanaman yang telah dipanen.
 Gejala Serangan
Terdapat lubang-lubang disepanjang pisang batang (semu) pisang.
Pada serangan berat batang semu menjadi terbelah dan mengeluarkan lendir (blendok), akibatnya batang semu menjadi patah dan akhirnya tanaman mati
Hama ini menyerang luas di Negara-negara Asia Tenggara
 Tanaman Inang
Hama ini menyerang jenis tanaman family musaceae seperti pisang hias, pisang serat dan lainnya.
 Pengendalian
a.Kultur teknis
• Sanitasi kebun dan tanaman secara tepat waktu dan terstruktur
• Poungut kembang pengerek yang terdapat dalam batang pisang dan musnahkan
b.Teknis/mekanis
• Batang pisang yang telah terserang dan sisa batang pisang yang telah dipanen dipotong-potong, kemudian benamkan dan tutup dengan tanah
c.Biologi(Hayati)
• Pemanfaatan predator atau musuh alaminya adalah Plaesius javanus EP.
d.Kimiawi
• Penggunaan insektisida carbuforan yang ditaburkan disekitar batang pisang
• Penggunaan insektisida racun kontak mulut dan perut yang efektif langsung terhadap sasaran penggerak batang pisang

3.Penggerak bonggol (cosmopolities sordidus germar )
Ordo :Lepidoptera, Famili : Hepidoptera
 Bioekologi
• Serangga dewasa berupa kumbang berwarna hitam, aktif pada malam hari dan bersembunyi di dalam dan sekitar bonggol pisang atau pelepah batang semu pisang
• Serangga ini berukuran 12 mm dan dapat hidup 1-3 tahun, tetapi produksi telur relative sedikit, yaitu 1-3 butir per minggu
• Telur kebanyakan diletakan pada tanaman pisang terutama dekat pelepah dan dasar batang semu kira-kira 5 cm dibawah permukaan tanah
• Stadia telur berlangsung ± 1 minngu, larva masuk ke dalam bonggol pisang dengan cara membuat terowongan menuju bonggol pisang
• panjang larva bisa mencapai 14 mm, stadia larva berlangsung 14-21 hari.
• Pupa berwarna putih denga panjang 12 mm, masa pupa berlangsung di dalam lubang berkisar 5-7 hari
• Siklus hidupnya selama 1-2 bulan dari telur sampai dewasa.
 Gejala Serangan
• Terdapat lubang-lubang disepanjang batang (semu) pisang.
• Pada serangan berat batang semu menjadi terbelah dan mengeluarkan lendir (blendok), akibatnya batang semu menjadi patah dan akhirnya tanaman mati.
• Hama ini menyerang luas di Negara-negara Asia Tenggara.
 Tanaman Inang
Hama ini menyerang jenis tanaman family musaceae seperti pisang hias, pisang serat dan lainnya.
 Pengendalian
a. Kultur Teknis
• Penanaman bibit sehat
• Bongol bibit dibersihkan dari OPT dengan cara direndam dalam insektisida efektif selama beberapa menit
• Sanitasi kebun dan tanaman secara tepat waktu serta terstruktur.
b. Teknis/Mekanis
• Pungut penggerek bongol yang ditemukan pada bongol pisang dan dimusnahkan
c. Biologi (Hayati)
• Pemanfaatan predator atau musuh alaminya sejenis kumbang plaesius javanus Er., stadia larva maupun dewasanya memakan larva kumbang Ceromasia sordidus, c. sphenophori Villen, Hololepta sp., Chrysophilus ferrugineus wied).
• Candawan metarrhizium sp., menyerang larva kumbang Ceromasia sordidus.
d. Eradikasi
• Bonggol pisang yang terserang dan yang telah di panen dipotong-potong, kemudian dibenamkan ke dalam tanah dan tutup dengan tanah

4. Thrips Buah Pisang (Chaetanaphotrips signipennis)
Ordo : Thysanoptera, Famili : Thripidae
    Bioekologi
Hama trips memiliki panjang 1,2-1.7 mm, sepasang sayap berwarna kuning dengan dasar hitam.
Berkembang biak dengan cara bertelur yang diletakkan berkelompok di dalam jaringan tanaman, seperti batang dan kadang pada tandan pada tandan buah. Telur berbentuk oval dan berwarna putih kekuning-kuningan.
Pada stadia nimfa dapat bergerak aktif dan berpisah dari satu tanaman ke tanaman lain. Nimfa mempunyai beberapa stadia sebelum berubah menjadi serangga dewasa (imago).
Imago berwarna kuning dengan sayap dasar berwarna hitam. Daur hidup sekitar 35-40 hari.
 Gejala Serangan
• Permukaan kulit buah pisang menjadi rusak berupa bintik-bintik coklat kemerahan dank eras, karena serangga trips mempunyai tipe mulut menusuk dan menghisap.
• Hama ini menyerang buah muda, sehingga luka- luka yang diakibatkannya meninggalkan bekas bintik-bintik dan goresan pada kulit buah pisang yang sudah tua.
 Tanaman Inang
Hama ini menyerang jenis tanaman family musaceae seperti pisang hias, pisang serat dan lainnya.
 Pengendalian
a. Fisik/Mekanik
Pembungkusan tandan buah dengan kantong plastic polytiline berwarna biru, dilakukan sedini mungkin ada saat tandan buah masih jantung pisang (bunga pisang belum membuka/mekar).
b. Kimiawi
Gunakan insektisida kontak efektif.

5. Ngengat Kudis Buah Pisang (Nacola ostasema Meyr)
Ordo : Lepidoptera, Famili : pyralidae
 Bioekologi
Dikenal sebagai hama scab (kudis/burik) pada buah pisang. Hama ini termasuk golongan kupu-kupu, kupu betina meletakkan telur dekat daun bendera secara berkelompok, pada saat daun pisang masih muda. Jumlah telur disetiap kelompok kira-kira 15 butir.
Larva merupakan fase teraktif dalam merusak kulit buah pisang, terdiri atas 5 instar, larva berkembang dari instar 1 sampai 5 hingga menjadi pupa yang membutuhkan jeda waktu selama 16-26 hari. Dalam satu tandan pisang bisa ditemukan lebih dari 70 larva.
Pupa terbentuk pada lapisan pisang yang sudah tua (masak). Hama/serangga dewasa aktif pada malam hari dengan siklus hidup sekitar 4 hari.
 Gejala Serangan
• Larva makan dan berkembang pada buah pisang yang masih muda secara berkelompok.
• Serangan menyebabkan buah menjadi terhambat dan dapat menimbulkan terjadinya kudis pada kulit buah pisang, terutama sering ditemukan pada sisir yang terakhir pada tandan pisang yang terserang.
• Serangan berat akan menurunkan kualitas buah
 Tanaman Inang
Hama ini bersifat folifag, tanaman inang lainnya adalah pandan (Pandanus sp).
 Pengendalian
a. Mekanik
Pembungkusan buah pisanng dengan kantong plastic berwarna biru yang berlubang-lubang kecil, kantong ini sudah mengandung pestisida (tersedia di pasar).
b. Biologi
Penggunaan parasitoid Cotesia (Apantales) sp.
c. kimiawi
gunukan insektisida berbahan aktif Monocrotohos dan atau Dimethoate secara efektif sesuai anjuran

6. Nematoda Parasit Akar Pisang
(Rhadhopolus similes Cobb., pratylenchus sp., helychotilenchus multicintus Cobb., meloidogyne spp.)
Ordo : Lepidoptera, family : pyralidae
 Bioekologi
Nematode berkembang biak dengan cara bertelur, teluir menets menjadi larva berbentuk dan strukturnya sama dengan dewasa.
Larva berkembang dengan menggunakan pergantian kulit pada setiap fase. Setiap nematode mempunyai empat fase larva, pada fase ini nematode sangat aktif menginfeksi akar tanaman. Pada pergantian kuluit terakhir, dapat diketahui jenis kelamin jantan atau betina. Dimana nematode betina mempunyai vulva dan dapat menghasilkan telur vertile setelah mengadakan perkawinan dengan nematode jantan atau dengan cara parthenogenesis.
Secara umum siklus hidup nematode parasit tumbuhan hampir sama, apabila kondisi lingkunagan menguntungkan untuk hidup , maka siklus hidupnya mencapai 3-4 minggu.
 Gejala serangan
• Gekjala kerusakan yang disebabkan oleh nematode parasit akar sangat sulit dibedakan, karena serangannya serentak sehinngga kerusakan akar menjadi lebih cepat.
• Nematode masuk ke dalam akar tanaman melalui ujung akar, tetapi untuk nematode rhadopolus similies dapat masuk melalui semua permukaan akar dan pindah dari akar terineksi menuju bonggol pisang, sehinnga menyebabkan luka berwarna hitam pada permukaan bonggol.
• Luka yang disebabkan oleh nematode Pratylensus spp. Masuk kedalam jaringan akar tanaman dan menimbulkan luka nekrosis berwarna kemerah merahan.
• Luka yang disebabkan oleh nematode  helicotilensus multicintus  pada umumnya terbatas pada sel luar dari korteks akar dan menyebabkan luka nekrosisi yang kecil
• Luka yang disebabkan oleh nematode meloidogyne spp. Ditandai dengan adanya gall/pembekakan jaringan akar. Bila akar terserang berat, menyebabkan taanaman mudah roboh terutama pada fase pengisisan buah
• Serangan nematode menyebabkan perkembangan tanaman menjadi terhambat, layu dan mati
• Serangan berat akan menyebabkan penurunan kualitas dan produktifitas tanaman.
 Tanaman inang
Hama bersifat folifag, tanaman inang lainnya adalh pandan (pandanus sp.)
 Pengendalian
a. Kultur teknis
• Rotasi tanaman
• Pengenbangan selama beberapa bulan
• Pengunaan varietas resisten
b. Mekanik
• Menaikan suhu tanah sampai mencapai 50°C selama 30 menit dengan uap panas atau air panas
• Pencelupan bonggol anakan ke dalam air panas suhu 50°C selama beberapa menit
c. kimiawi
Gunakan nematisida berbahan aktif korbufuran, etrofos atau oksanil dengan dosisi sesuai anjuaran (12 gr bahan aktif/rumpun, diaplikasikan pada saat tanam dan diulang setiap 6 bulan.
By: Pakan Ikan Madiun, Sumber: bp4kkabsukabumi.net
Written by nin@   
Wednesday, 21 March 2012

Demikianlah Artikel Pengenalan Penyakit Utama pada Pisang

Sekianlah artikel Pengenalan Penyakit Utama pada Pisang kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.


Anda sekarang membaca artikel Pengenalan Penyakit Utama pada Pisang dengan alamat link https://segala-jenis-ikan.blogspot.com/2013/03/pengenalan-penyakit-utama-pada-pisang.html


Bagikan :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "Pengenalan Penyakit Utama pada Pisang "

 
Template By Kunci Dunia
Back To Top